Selasa, 10 September 2024

Kemudian naiklah Yesus ke atas bukit, Ia memanggil orang-orang yang dikehendaki-Nya dan mereka pun datang kepada-Nya. [Markus 3:13]


Inilah kedaulatan. Jiwa-jiwa yang tidak sabar mungkin rewel dan marah, karena mereka tidak dipanggil kepada tempat yang tertinggi di dalam pelayanan; namun hai pembaca bersukacitalah bahwa Yesus memanggil siapa yang Ia kehendaki. Jikalau Ia membiarkan aku menjadi penjaga pintu rumah-Nya, aku akan dengan senang hati memuji Dia atas anugerah-Nya memperbolehkan aku berbuat sesuatu dalam pelayanan-Nya. Panggilan hamba-hamba Kristus datang dari atas. Yesus berdiri di atas bukit, selalu diatas dunia dalam kesucian, kesungguhan, kasih dan kuasa. Mereka yang Ia panggil harus naik ke atas bukit kepada-Nya, mereka harus berusaha naik kepada tingkat-Nya dengan hidup dalam persekutuan yang terus-menerus dengan-Nya. Mereka mungkin tidak dapat mendaki kehormatan klasik, atau mencapai keunggulan pendidikan, namun mereka harus seperti Musa naik ke dalam bukit Allah dan memiliki keintiman yang akrab dengan Allah yang tidak kelihatan, atau mereka tidak akan pernah diperlengkapi untuk menyerukan Injil perdamaian. Yesus pergi memisahkan diri untuk mengadakan persekutuan yang tinggi dengan Bapa, kita pun harus masuk dalam persekutuan ilahi yang sama jikalau kita hendak memberkati sesama. Tidak heran rasul-rasul dikenakan kuasa ketika mereka baru turun dari bukit di mana Yesus berada. Pagi ini kita harus berupaya untuk naik ke bukit persekutuan, agar di sana kita dapat ditahbiskan untuk perkerjaan yang untuknya kita dikhususkan. Marilah kita tidak melihat wajah manusia hari ini sebelum kita melihat Yesus. Waktu yang dilewati bersama-Nya memiliki bunga [keuntungan] yang penuh berkat. Kita pun akan mengusir setan dan melakukan keajaiban jika kita turun ke dalam dunia menyandang energi ilahi yang hanya dapat diberikan Kristus itu. Percuma pergi ke peperangan Tuhan sebelum kita diperlengkapi dengan senjata-senjata surgawi. Kita harus menemui Yesus, ini sangat perlu. Pada tutup pendamaian kita akan menanti hingga Ia memanifestasikan diri-Nya kepada kita tidak seperti kepada dunia, dan hingga kita dapat berkata dengan jujur, “kita bersama-sama dengan Dia di atas gunung yang kudus.” [2 Pet 1:18]

____________________

RENUNGAN PAGI (diterjemahkan dari Morning and Evening: Daily Readings, Charles H. Spurgeon).
Isi renungan ini bebas untuk disalin dan disebarluaskan.

BAGIKAN MELALUI

Unfortunately, we currently do not have English devotions available.