Sabtu, 7 September 2024

Tetapi mereka tidak dapat membawanya kepada-Nya karena orang banyak itu, lalu mereka membuka atap yang di atas-Nya, sesudah terbuka mereka menurunkan tilam, tempat orang lumpuh itu terbaring. [Markus 2:4]


Iman itu penuh dengan inovasi. Rumah itu penuh, orang banyak memblokir pintu, namun iman menemukan sebuah cara untuk mencapai Tuhan dan menaruh orang lumpuh itu di depan-Nya. Jikalau kita tidak dapat membawa orang berdosa ke tempat Yesus berada melalui cara biasa, kita harus menggunakan cara-cara yang luar biasa. Kelihatannya, berdasarkan Lukas 5:19, sebuah atap harus dilepaskan, yang akan mengakibatkan debu dan membahayakan mereka yang ada di bawah, namun ketika situasi sangat mendesak kita tidak boleh sungkan untuk mengambil resiko dan mengguncang sedikit tata krama. Yesus di sana untuk menyembuhkan, maka apapun yang mungkin terjadi, iman berusaha setuntasnya agar orang tanggung jawabnya yang miskin dan lumpuh itu dosanya diampuni. Oh kiranya kita dapat memiliki iman yang lebih berani di dalam kita! Apakah kita tidak dapat, pembaca yang terkasih, mencarinya pagi ini untuk diri kita sendiri dan rekan sekerja kita, dan tidak inginkah kita mencoba pada hari ini melakukan sedikit perbuatan yang gagah berani demi kasih akan jiwa-jiwa dan kemuliaan Tuhan?

Dunia ini terus berinovasi, para jenius melayani banyak tujuan daripada keinginan manusia: apakah iman tidak dapat berinovasi juga, dan melalui beberapa cara baru mencapai mereka yang terbuang, yang terbaring hampir binasa di sekitar kita? Kehadiran Yesuslah yang memicu keberanian yang penuh kemenangan kepada empat orang yang membawa orang lumpuh itu: apakah Tuhan tidak di antara kita sekarang? Apakah kita sudah melihat wajahnya bagi diri kita pagi ini? Apakah kita merasakan kuasa kesembuhannya dalam jiwa kita sendiri? Jika demikian, maka melalui pintu, melalui jendela, atau melalui atap, marilah kita, menghancurkan segala hambatan, bekerja untuk membawa jiwa-jiwa yang miskin kepada Yesus. Semua cara adalah baik dan pantas jika iman dan kasih sungguh-sungguh bertujuan untuk memenangkan jiwa-jiwa. Jika lapar akan roti dapat mendobrak dinding batu, tentulah lapar akan jiwa tidak dapat dihadang dalam usahanya. Oh Tuhan, buatlah kami cepat untuk memberikan ide cara untuk meraih orang kepunyaan-Mu yang miskin dan berpenyakit dosa, dan berani untuk membawa mereka keluar dari segala bahaya.

____________________

RENUNGAN PAGI (diterjemahkan dari Morning and Evening: Daily Readings, Charles H. Spurgeon).
Isi renungan ini bebas untuk disalin dan disebarluaskan.

BAGIKAN MELALUI

Unfortunately, we currently do not have English devotions available.