Senin, 22 Juli 2024

Aku telah menjadi tuan atas kamu. [Yeremia 3:14]


Kristus Yesus digabungkan bersama umat-Nya di dalam kesatuan pernikahan. Dalam kasih Dia menikahi Jemaat-Nya sebagai perawan suci, jauh sebelum Jemaat jatuh di dalam kuk perhambaan. Dia bekerja keras dengan penuh bara kasih sayang seperti yang dilakukan Yakub demi Rahel, hingga seluruh harga pembeliannya dilunasi, dan sekarang, setelah menemukan Jemaat melalui Roh-Nya, dan membawa Jemaat untuk mengenal dan mencintai-Nya, Dia menunggu saat-saat yang mulia ketika kebahagiaan mereka disempurnakan pada perjamuan kawin Anak Domba. Mempelai laki-laki yang mulia belum mempersembahkan kelengkapan dan kesempurnaan tunangannya di hadapan Keagungan surga; Belum pula mempelai wanita benar-benar memasuki kenikmatan martabat sebagai istri-Nya dan sang ratu: dia masih seperti pengembara di dunia celaka, penghuni kemah-kemah Kedar; tetapi saat ini pun, dia adalah pengantin, mempelai Yesus, dekat dengan hati-Nya, berharga di mata-Nya, tertulis di tangan-Nya, dan bersatu dengan pribadi-Nya. Di atas bumi, Tuhan memberikan semua kasih sayang-Nya kepada mempelai perempuan sebagai Suami. Tuhan memberi rezeki yang melimpah untuk keinginan mempelai tersebut, membayar semua hutangnya, mengizinkannya untuk mengadopsi nama-Nya, dan ambil bagian dalam kekayaan-Nya. Tidak pernah Dia bertindak sebaliknya padanya. Kata cerai tidak pernah Dia sebutkan, sebab “Dia membenci perceraian.” [Maleakhi 2:16] Kematian harus memutuskan ikatan perkawinan antara ciptaan-ciptaan yang paling saling mengasihi sekalipun, tetapi tidak bisa memutus hubungan dalam pernikahan yang kekal ini. Di dalam surga, mereka tidak menikah, melainkan seperti malaikat-malaikat Allah; tetapi ada satu pengecualian menakjubkan terhadap peraturan ini, bahwa di dalam Surga, Kristus dan Jemaat-Nya akan merayakan upacara pernikahan yang penuh sukacita. Kedekatan ini akan bertahan lama, sehingga lebih dekat daripada pernikahan duniawi. Meskipun cinta seorang suami [duniawi] tidak akan pernah menjadi sedemikian murni dan sungguh-sungguh, biarlah ini menjadi gambaran redup api yang membakar di dalam hati Yesus. Melampaui semua pernikahan manusia, terjadi keterikatan mistis terhadap Jemaat, yang mana Kristus meninggalkan Bapa-Nya, dan menjadi satu daging dengan Jemaat.

____________________

RENUNGAN PAGI (diterjemahkan dari Morning and Evening: Daily Readings, Charles H. Spurgeon).
Isi renungan ini bebas untuk disalin dan disebarluaskan.

BAGIKAN MELALUI

Unfortunately, we currently do not have English devotions available.