Kamis, 2 Mei 2024

Aku berdoa, bukan supaya Engkau mengambil mereka dari dunia. [Yohanes 17:15]


Inilah peristiwa yang indah dan bahagia, yang akan terjadi pada diri semua orang percaya pada waktu yang ditetapkan Allah — yaitu pulang untuk tinggal bersama Yesus. Dalam beberapa tahun saja, serdadu-serdadu Tuhan, yang sekarang sedang berjuang untuk "mengakhiri pertandingan dengan baik," [2 Timotius 4:7] akan sudah selesai berperang, dan memasuki kebahagiaan Tuhan mereka. Namun, kendati Kristus berdoa agar suatu saat umat-Nya akan berada di tempat di mana Ia berada [Yohanes 17:24], Ia tidak berdoa agar mereka diambil seketika dari dunia dan masuk ke dalam surga. Ia ingin agar mereka tinggal di sini. Namun, betapa sering musafir lelah berdoa, “Sekiranya aku diberi sayap seperti merpati, aku akan terbang dan mencari tempat yang tenang;” [Mazmur 55:6] tetapi Kristus tidak demikian berdoa, Ia menyerahkan kita ke dalam tangan Bapa-Nya [Yohanes 17:11], sampai pada suatu ketika, bagaikan jagung yang sudah tumbuh matang, tiap-tiap dari kita akan dikumpulkan ke dalam lumbung Tuan kita. Yesus tidak berdoa agar kita dipindahkan seketika melalui kematian, karena lebih perlu untuk tinggal di dunia ini demi orang lain [Filipi 1:24], selain juga berguna bagi kita. Ia berdoa agar kita dilindungi daripada yang jahat [Yohanes 17:15], tetapi Ia tidak pernah meminta agar kita diizinkan masuk ke dalam warisan kemuliaan itu sampai kita sepenuhnya matang. Orang-orang Kristen sering ingin mati ketika sembarang kesulitan datang. Tanyakanlah mereka kenapa, dan mereka menjawab, “Karena kami akan tinggal bersama Tuhan.” Takutnya mereka berkata begitu bukan terutama karena rindu tinggal bersama Tuhan, melainkan karena ingin lepas dari kesulitan-kesulitan itu. Sebab jika tidak demikian, mereka akan punya keinginan yang sama untuk mati pada saat-saat lain ketika mereka tidak tertekan oleh ujian. Mereka ingin berpulang bukan terutama untuk tinggal bersama Penebus mereka, melainkan untuk mendapatkan istirahat. Tidaklah salah untuk mendambakan kematian kalau kita mendambakannya dalam semangat yang sama seperti Paulus, karena bersama Kristus memang jauh lebih baik [Filipi 1:23], tetapi keinginan untuk lepas dari masalah adalah keinginan yang egois. Lebih baik jika yang senantiasa engkau pedulikan dan minta adalah untuk memuliakan Allah melalui hidupmu selama waktu yang dikehendaki-Nya, walaupun di tengah-tengah jerih lelah, perang, dan penderitaan, dan biarkan Dia yang berkata “cukup.”

____________________

RENUNGAN PAGI (diterjemahkan dari Morning and Evening: Daily Readings, Charles H. Spurgeon).
Isi renungan ini bebas untuk disalin dan disebarluaskan.

BAGIKAN MELALUI

Unfortunately, we currently do not have English devotions available.