Kamis, 8 Februari 2024

Engkau akan menamakan Dia Yesus. [Matius 1:21]


Ketika kita mengasihi seseorang, segala sesuatu yang berkaitan dengan dia kita kasihi pula demi dia. Maka, sedemikian berhargalah pribadi Tuhan Yesus bagi semua orang percaya yang sejati, sehingga bagi mereka segala sesuatu tentang Dia menjadi tidak ternilai harganya. “Segala pakaianmu berbau mur, gaharu, dan cendana,” kata Daud [Mazmur 45:9], seolah-olah pakaian Sang Juruselamat begitu diharumkan oleh pribadi-Nya sehingga Daud tidak bisa tidak mencintai mereka pula. Pastilah tidak ada suatu tempat yang dipijak kaki-Nya yang kudus—maupun suatu kata yang telah diucapkan dari bibir-Nya yang mulia—maupun suatu pikiran yang disingkapkan Firman-Nya yang penuh kasih—yang bagi kita tidak berharga tiada tara. Demikian pula hal ini berlaku bagi nama-nama Kristus—semuanya manis di telinga orang percaya. Baik Dia dipanggil Suami, Mempelai Laki-Laki, Sahabat Jemaat; baik Dia diberi gelar Sang Anak Domba yang telah disembelih [Wahyu 13:8]—Sang Raja, Nabi, atau Imam—setiap gelar Tuan kita—Silo, Immanuel, Ajaib, Penasehat Perkasa [Yesaya 9:5]—setiap nama bagaikan sarang madu menitikkan madu, sungguh lezat tetesannya yang murni. Tetapi jikalau ada satu nama yang lebih manis bagi telinga seorang percaya, itulah nama Yesus. Yesus! nama yang menggerakkan harpa surgawi untuk bernyanyi. Yesus! hidup daripada segala sukacita kita. Jikalau ada nama yang lebih memukau, lebih berharga dari lainnya, inilah nama itu. Nama itu tersulam di dalam rajutan pujian kita. Banyak lagu pujian kita dimulai dengan nama itu, dan jarang lagu pujian yang cukup bagus, yang berakhir tanpa adanya nama itu. Nama itu adalah seluruh kegembiraan kita. Nama itulah musik yang dikumandangkan lonceng-lonceng surga; sebuah lagu dalam satu kata; seluas samudera untuk diselami, walaupun ringkas seperti satu tetesan; sebuah oratorio yang tak tersaingi dalam dua suku kata; kumpulan seluruh haleluya sepanjang masa dalam lima huruf.

    “Yesus, kucinta nama-Mu yang mempesona,
    Inilah musik bagi telingaku.”
____________________

RENUNGAN PAGI (diterjemahkan dari Morning and Evening: Daily Readings, Charles H. Spurgeon).
Isi renungan ini bebas untuk disalin dan disebarluaskan.

BAGIKAN MELALUI

Unfortunately, we currently do not have English devotions available.